|
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
|
KELOMPOK 1 :
EKA MAHIRAH
INDAH SUCI OKTAVIANA
NUR INDAHSARI ASIS
NUR ISMI
|
DAFTAR ISI
Kata
pengantar....................................................................
BAB I
pendahuluan.................................................................
BAB II
pembahasan................................................................
BAB III
penutup...................................................................
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat , hidayah dan Inayah kepada Kita, Sholawat serta salam semoga tercurah
kepada Nabi Kita Muhammad SAW berserta kerabat dan sahabat- sahabatnya, Penulis
atas berkat ridhonya dapat menyelesaikan tugas Mata Pelajaran Biologi dalam
penyusunan makalah dengan Judul Sitem pertahanan tubuh. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang sistem pertahanan tubuh,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan. Tak lupa Penulis mengucapkan banyak terimaksih kepada
Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah memberikan bantuan, baik moril maupun
materil, perhatian serta do’a. semoga Allah SWT, memberikan pahala yang
berlimpah dan berlipat ganda atas keikhlasan yang telah diberikan dari semua
pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya.
Terima
kasih
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk melawan benda asing, tubuh
memiliki sistem pertahanan yang saling mendukung.Epidermis yang berfungsi
sebagai pertahanan fisik, dibantu oleh airmata, sebum, ludah, dan getah lambung
yang mengandung unsure pertahanan kimiawi.
Sistem pertahanan tubuh merupakan
gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam rseistensi terhadap
bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil
menembus garis pertahanan pertama, tubuh melawan serangan dengan reaksi
radang(inflamasi) atau reaksi imun yang spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan
sel-sel dan molekul-molekul terhadap banda asing yang masuk kedalam tubuh
disebut respon imun. Sistem imun ini sangat diperlukan tubuh untuk
mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulakn oleh berbagai
bahan atau zat dari lingkungan hidup.
Tujuan
1. Agar lebih memahami Sistem kekebalan
tubuh/system imun
2. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilmu
3. Memenuhi tugas lintas mata pelajaran sekolah
2. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilmu
3. Memenuhi tugas lintas mata pelajaran sekolah
Rumusan masalah
ð Apa yang
dimaksud dengan Sistem imun/ sistem kekebalan tubuh?
ð Penyakit apa
saja penyakit yang diakibatkan terganggunya sitem imun?
ð Apa saja
jenis-jenis antibodi?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah
sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus
pada suatu organisme. Jika
sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh
terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.
Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan patogen, termasuk
virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem
kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah
dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker
Fungsi sistem imun
Sistem imun memiliki beberapa fungsi
bagi tubuh, yaitu sebagai:
1. PERTAHANAN
tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit, dan jika sel-sel
imun yang bertugas untuk pertahana ini mendapatkan gangguan atau tidak bekerja
dengan baik, maka oranmg akan mudah terkena sakit
2. KESEIMBANGAN,
atau fungsi homeostatik artinya menjaga keseimbangan dari komponen tubuh.
3. PERONDAAN,
sebagian dari sel-sel imun memiliki kemampuna untuk memantau ke seluruh bagian
tubuh. Jika ada sel-sel tubuh yang mengalami mutasi maka sel peronda tersebut
akan membinasakannya.
Macam-macam sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2,
yaitu kekebalan tubuh tidak spesifik dan kekebalan tubuh spesifik.
·
Sistem kekebalan tubuh non spesifik
Proses pertahanan tubuh non spesifik
tahap pertama
Proses pertahanan tahap pertama ini bisa
juga diebut kekebalan tubuh alami. Tubuh memberikan perlawanan atau penghalang
bagi masuknya patogen/antigen. Kulit menjadi penghalan bagi masuknya patogen
karena lapisan luar kulit mengandung keratin dan sedikit air sehingga
pertumbuhan mikroorganisme terhambat. Air mata memberikan perlawanan terhadap
senyawa asing dengan cara mencuci dan melarutkan mikroorganisme tersebut.
Minyak yang dihasilkan oleh Glandula Sebaceae mempunyai aksi antimikrobial.
Mukus atau lendir digunakan untuk memerangkap patogen yang masuk ke dalam
hidung atau bronkus dan akan dikeluarkjan oleh paru-paru. Rambut hidung juga
memiliki pengaruh karenan bertugas menyaring udara dari partikel-partikel
berbahaya. Semua zat cair yang dihasilkan oleh tubuh (air mata, mukus, saliva)
mengandung enzimm yang disebut lisozim. Lisozim adalah enzim yang dapat
meng-hidrolisis membran dinding sel bakteri atau patogen lainnya sehingga sel
kemudian pecah dan mati. Bila patogen berhasil melewati pertahan tahap pertama,
maka pertahanan kedua akan aktif.
Proses pertahanan tubuh non spesifik
tahap ke dua
Inflamasi merupakan salah satu proses
pertahanan non spesifik, dimana jika ada patogen atau antigen yang masuk ke
dalam tubuh dan menyerang suatu sel, maka sel yang rusak itu akan melepaskan
signal kimiawi yaitu histamin. Signal kimiawi berdampak pada
dilatasi(pelebaran) pembuluh darah dan akhirnya pecah. Sel darah putih jenis
neutrofil,acidofil dan monosit keluar dari pembuluh darah akibat gerak yang
dipicu oleh senyawa kimia(kemokinesis dan kemotaksis). Karena sifatnya
fagosit,sel-sel darah putih ini akan langsung memakan sel-sel asing tersebut.
Peristiwa ini disebut fagositosis karena memakan benda padat, jika yang dimakan
adalah benda cair, maka disebut pinositosis. Makrofag atau monosit bekerja
membunuh patogen dengan cara menyelubungi patogen tersebut dengan
pseudopodianya dan membunuh patogen dengan bantuan lisosom. Pembunuh dengan
bantuan lisosom bisa melalui 2 cara yaitu lisosom menghasilkan senyawa racun
bagi si patogen atau lisosom menghasilkan enzim lisosomal yang mencerna bagian
tubuh mikroba. Pada bagian tubuh tertentu terdapat makrofag yang tidak
berpindah-pindah ke bagian tubuh lain, antara lain : paru-paru(alveolar
macrophage), hati(sel-sel Kupffer), ginjal(sel-sel mesangial), otak(sel–sel
microgial), jaringan penghubung(histiocyte) dan pada nodus dan spleen.
Acidofil/Eosinofil berperan dalam menghadapi parasit-parasit besar. Sel ini
akan menempatkan diri pada dinding luar parasit dan melepaskan enzim penghancur
dari granul-granul sitoplasma yang dimiliki. Selain leukosit, protein
antimikroba juga berperan dalam menghancurkan patogen. Protein antimikroba yang
paling penting dalam darah dan jaringan adalah protein dari sistem komplemen
yang berperan penting dalam proses pertahan non spesifik dan spesifik serta
interferon. Interferon dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus yang
berfungsi menghambat produksi virus pada sel-sel tetangga. Bila patogen
berhasil melewati seluruh pertahanan non spesifik, maka patogen tersebut akan
segera berhadapan dengan pertahanan spesifik yang diperantarai oleh limfosit.
·
Sistem kekebalan tubuh spesifik
PERTAHANAN SPESIFIK: IMUNITAS
DIPERANTARAI ANTIBODIUntuk respon imun yang diperantarai antibodi, limfosit B
berperan dalam proses ini, dimana limfosit B akan melalui 2 proses yaitu respon
imun primer dan respon imun sekunder.Jika sel limfosit B bertemu
dengan antigen dan cocok, maka limfosit B membelah secara mitosis dan
menghasilkan beberapa sel limfosit B. Semua Limfosit b segera melepaskan
antibodi yang mereka punya dan merangsang sel Mast untuk menghancurkan antigen
atau sel yang sudah terserang antigen untuk mengeluarkan histamin. 1 sel
limfosit B dibiarkan tetap hidup untuk menyimpan antibodi yang sama sebelum
penyerang terjadi. Limfosit B yang tersisa ini disebut limfosit B memori.
Inilah proses respon imun primer. Jika suatu saat, antigen yang sama menyerang
kembali, Limfosit B dengan cepat menghasilkan lebih banyak sel Limfosit B
daripada sebelumnya. Semuanya melepaskan antibodi dan merangsang sel Mast mengeluarkan
histamin untuk membunuh antigen tersebut. Kemudian, 1 limfosit B dibiarkan
hidup untuk menyimpan antibodi yang ada dari sebelumnya. Hal ini menyebabkan
kenapa respon imun sekunder jauh lebih cepat daripada respon imun primer.
Suatu saat, jika suatu individu lama
tidak terkena antigen yang sama dengan yang menyerang sebelumnya, maka bisa
saja ia akan sakit yang disebabkan oleh antigen yang sama karena limfosit B
yang mengingat antigen tersebut sudah mati. Limfosit B memori
biasanya berumur panjang dan tidak
memproduksi antibodi kecuali dikenai antigen spesifik. Jika tidak ada antigen
yang sama yang menyerang dalam waktu yang sangat lama, maka Limfosit b bisa
saja mati, dan individu yang seharusnya bisa resisten terhadap antigen tersebut
bisa sakit lagi jika antogen itu menyerang, maka seluruh proses respon imun
harus diulang dari awal.
PERTAHANAN SPESIFIK:IMUNITAS
DIPERANTARAI SEL
Untuk respon imun yang diperantarai sel,
Limfosit yang berperan penting adalah limfosit T.
Jika suatu saat ada patogen yang
berhasil masuk dalam tubuh kemudian dimakan oleh suatu sel yang tidak
bersalah(biasanya neutrofil), maka patogen itu dicerna dan materialnya ditempel
pada permukaan sel yang tidak bersalah tersebut. Materi yang tertempel itu
disebut antigen. Respon imun akan dimulai jika kebetulan sel tidak bersalah ini
bertemu dengan limfosit T yang sedang berpatroli, yaitu sel tadi mengeluarkan
interleukin 1 sehingga limfosit T terangsang untuk mencocokkan antibodi dengan
antigennya. Permukaan Limfosit T memiliki antibodi yang hanya cocok pada salah
satu antigen saja. Jadi, jika antibodi dan antigennya cocok, Limfosit T ini,
yang disebut Limfosit T pembantu mengetahui bahwa sel ini sudah terkena antigen
dan mempunyai 2 pilihan untuk menghancurkan sel tersebut dengan patogennya.
Pertama, Limfosit T pembantu akan lepas dari sel yang diserang dan menghasilkan
senyawa baru disebut interleukin 2, yang berfungsi untuk mengaktifkan dan
memanggil Limfosit T Sitotoksik. Kemudian, Limfosit T Sitotoksik akan
menghasilkan racun yang akan membunuh sel yang terkena penyakit tersebut.
Kedua, Limfosit T pembantu bisa saja mengeluarkan senyawa bernama perforin
untuk membocorkan sel tersebut sehingga isinya keluar dan mati.
Jenis-jenis Antibodi
Antibodi adalah protein berbentuk Y dan
disebut Immunoglobulin(Ig), hanya dibuat oleh Limfosit B. Antibodi berikatan
dengan antigen pada akhir lengan huruf Y. Bentuk lengan ini akan menentukkan
beberapa macam IG yang ada, yaitu IgM, IgG, IgA,IgE dan IgD. Saat respon imun
humoral, IgM adalah antibodi yang pertama kali muncul. Jenis lainya akan muncul
beberapa hari kemudian. Limfosit B akan membuat Ig yang sesuai saat interleukin
dikeluarkan untuk mengaktifkan Limfosit T saat antigen menyerang.
Antibodi juga dpat menghentikan
aktivitas antigen yang merusak dengan cara mengikatkan antibodi pada antigen
dan menjauhkan antigen tersebut dari sel yang ingin dirusak. Proses ini
dinamakan neuralisasi. Semua Ig mempunyai kemampuan ini. Antibodi juga
mempersiapkan antigen untuk dimakan oleh makrofag. Antobodi mengikatkan diri
pada antigen sehingga permukaannya menjadi lebih mudah menempel pada makrofag.
Proses ini disebut opsonisasi.
IgM dan IgG memicu sistem komplemen,
suatu kelompok protein yang mempunyai kemampuan unutk memecah membran sel.
IgMdan IgG bekerja paling maksimal dalam sistem sirkulasi,IgA dapat keluar dari
peredaran darah dan memasuki cairan tubuh lainnya. IgA berperan penting untuk
menghindarkan infeksi pada permukaan mukosa. IgA juga berperan dalam resistensi
terhadap banyak penyakit. IgA dapat ditemukan pada ASI dan membantu pertahanan
tubuhbayi.IgD merupakan antibodi yang muncul untuk dilibatkan dalam
inisiasi respon imun. IgE merupakan antibodi yang terlibat dalam reaksi alergi
dan kemungkinan besar merespon infeksi dari protozoa dan parasit.
Antibodi tidak menghancurkan antigen
secara langsung, akan tetapi menetralkannya atau menyebabkan antigen ini
menjadi target bagi proses penghancutan oleh mekanisme opsonosasi,
aglutinasi,presipitasi atau fiksasi komplemen. Opsonisasi, aglutinasi dan
presipitasi meningkatkan proses fagositosis dari komplek antigen-antibodi
sementara fiksasi komplemen memicu proses lisis dati protein komplemen pada
bakteri atau virus.
Sistem imun manusia terdiri daripada
organ imun, sel imun dan lain-lain. Organ imun merujuk kepada sumsum tulang,
kelenjar timus, limpa, nodus limfa, tonsil, apendiks dan sebagainya. Kebanyakan
sel imun terdiri daripada sel T dan sel B. Sel B akan matang dalam sumsum
tulang, apabila sistem darah diserang, ia akan memproses antibodi untuk
menentang virus dan bakteria. Sel T dihasil oleh sumsum tulang, bertumbuh dan
matang di kelenjar timus tetapi ia tidak menghasilkan antibodi. Tugas utamanya
adalah: menentang sel yang dijangkiti virus, bakteria dan kanker. Apabila
sistem imun berada di dalam keadaan normal, tubuh manusia akan dapat menentang
berbagai patogen. Walau bagaimana, jika daya imun berada dalam paras rendah,
peluang menghidapi penyakit menjadi lebih tinggi, terutamanya bayi, kanak-kanak
dan orang tua. Sistem imun bayi masih di dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan. Oleh itu, antibodi badan masih lemah untuk melawan pelbagai
mikroorganisma. Manakala organ sistem imun orang tua telah uzur dan semakin
merosot, jadi daya tahan sistem imun juga menurun.
Sistem kekebalan tubuh harus selalu dalam
keadaan seimbang.Jika tidak, akan terganggu.Penyebab gangguan sistem
kekebalan tubuh ada yang tidak diketahui dan telah ada sejak lahir (primer).
Ada juga gangguan kekebalan sekunder karena faktor lain, misalnya infeksi
(AIDS, campak dan lain-lain), gizi buruk, serta penyakit ganas misalnya kanker,
leukemia, obat-obatan misalnya obat yang mengandung hormon kortikosteroid, obat
untuk kanker, dan lain-lain.
Sebetulnya, tubuh memiliki zat yang secara otomatis akan menormalkan sistem imun.Kalauimunnya kurang maka ditingkatkan, kalau terlalu tinggi diturunkan.Di dalam tubuh, ada zat yang mempunyai sifat seperti itu. Namun, ada kalanya tubuh tak berhasil menormalkan sistem imunnya sendiri. Akhirnya, dicarilah cara menormalkan sistem imun tubuh dari luar dengan imunomodulator.
Imunomodulator adalah zat yang dapat memodulasi (mengubah atau memengaruhi) sistem imun tubuh menjadi ke arah normal. Produk imunomodulator berperan menguatkan sistem imun tubuh (imuno stimulator) atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan (imuno suppressan).Misalnya,diberikan bersama antibiotic.Selain sintetik, produk imunomodulator kini juga dibuat dari tanaman. Ternyata, ada tanaman tertentu yang memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh. Misalnya, daun meniran. Setelah diteliti, daun ini punya efek meningkatkan sistem imun tubuh. Sekarang sudah dibuat dalam bentuk obat. Yang harus diketahui, imunomodulator adalah obat, dan bukan suplemen yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Fungsinya pun hanya membantu meningkatkan kekebalan.
Konsumsi imunomodulator pada orang normal tidak ada gunanya, karena tubuh masih bisa menyeimbangkan sistem imun.. Sistem imun tubuh itu, kan, sama seperti organ tubuh lain, memerlukan energi. Oleh karenanya, agar sistem imun tubuh baik, gizi pun harus seimbang. Sel-sel kekebalan itu bisa bergerak, butuh makanan (energi) juga. Jadi, makan cukup protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Sama seperti fungsi organ lain.
Sebetulnya, tubuh memiliki zat yang secara otomatis akan menormalkan sistem imun.Kalauimunnya kurang maka ditingkatkan, kalau terlalu tinggi diturunkan.Di dalam tubuh, ada zat yang mempunyai sifat seperti itu. Namun, ada kalanya tubuh tak berhasil menormalkan sistem imunnya sendiri. Akhirnya, dicarilah cara menormalkan sistem imun tubuh dari luar dengan imunomodulator.
Imunomodulator adalah zat yang dapat memodulasi (mengubah atau memengaruhi) sistem imun tubuh menjadi ke arah normal. Produk imunomodulator berperan menguatkan sistem imun tubuh (imuno stimulator) atau menekan reaksi sistem imun yang berlebihan (imuno suppressan).Misalnya,diberikan bersama antibiotic.Selain sintetik, produk imunomodulator kini juga dibuat dari tanaman. Ternyata, ada tanaman tertentu yang memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh. Misalnya, daun meniran. Setelah diteliti, daun ini punya efek meningkatkan sistem imun tubuh. Sekarang sudah dibuat dalam bentuk obat. Yang harus diketahui, imunomodulator adalah obat, dan bukan suplemen yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Fungsinya pun hanya membantu meningkatkan kekebalan.
Konsumsi imunomodulator pada orang normal tidak ada gunanya, karena tubuh masih bisa menyeimbangkan sistem imun.. Sistem imun tubuh itu, kan, sama seperti organ tubuh lain, memerlukan energi. Oleh karenanya, agar sistem imun tubuh baik, gizi pun harus seimbang. Sel-sel kekebalan itu bisa bergerak, butuh makanan (energi) juga. Jadi, makan cukup protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Sama seperti fungsi organ lain.
Faktor-faktor yang merendahkan sistem keimunan
Sistem imun mempunyai hubungan rapat
dengan cara hidup kita. Berikut adalah faktor-faktor yang merendahkan sistem
keimunan kita:
1. Cara hidup yang tidak sihat
2. Kekurangan zat makanan
3. Pencemaran udara atau alam sekitar
4. Keletihan
5. Tekanan dan kerisauan
6. Kurang bersenaman
7. Penggunaan antibiotik yang berlebihan
1. Cara hidup yang tidak sihat
2. Kekurangan zat makanan
3. Pencemaran udara atau alam sekitar
4. Keletihan
5. Tekanan dan kerisauan
6. Kurang bersenaman
7. Penggunaan antibiotik yang berlebihan
Apabila sistem imun kita menurun, maka
lebih mudah untuk kita mendapat jangkitan. Orang yang mempunyai sistem imun
yang rendah mudah berasa letih, tidak bersemangat, sentiasa selesema, jangkitan
usus (makanan yang tidak sesuai akan menyebabkan muntah dan mual), luka sukar
untuk sembuh, alergi dan sebagainya. Selain itu, sistem imun yang tidak teratur
juga boleh menyebabkan kecederaan pada sel.
penyakit akibatkanketidakseimbangan sistem imun
Berikut adalah penyakit yang diakibatkan
oleh ketidakseimbangan sistem imun:
- Penyakit AIDS
Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit; yang mana virus HIV menyerang sistem imun. Apabila memasuki badan manusia, virus tersebut akan memusnahkan sel otak dan ‘leucocytes’ dan ia membiak dan berkembang di limfosit menyebabkan badan manusia hilang keupayaan untuk melawan penyakit. Pesakit akan lemah dan terdedah kepada pelbagai penyakit berjangkit seperti tuberkulosis pulmonari, kandidiasis, kayap, manakala enteritis, pneumonia, ‘cephalitis’ dan lain-lain yang disebabkan oleh mikroorganisma patogenik yang luar biasa. - Penyakit Autoimunitas
Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun humoral atau imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh membuat antibodi yang menghancurkan insulin sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat gula. Pada myasthenia gravis, sistem imun membuat antibodi yang menyerang jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan paralisis dan lemah. Pada demam rheumatik, antibodi menyerang jantung dan bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pada Lupus Erythematosus sistemik, biasa disebut lupus, antibodi menyerang berbagai jaringan yang berbeda, menyebabkan gejala yang menyebar. - Alergi
Alergi, kadang disebut
hipersensitivitas, disebabkan respon imun terhadap antigen. Antigen yang memicu
alergi disebut allergen. Reaksi alregi terbagi atas 2 jenus yaitu:reaksi alergi
langsung dan reaksi a
lergi tertunda.
Reaksi alergi langsung disebabkan
mekanisme imunitas humoral. Reaksi ini disebabkan oleh prosuksi antibodi IgE
berlebihan saat seseorang terkena antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel
Mast,leukosit yang memiliki senyawa histamin. Sel mAst banyak terdapat pada
paru-paru sehingga saat antibodi IgE menempel pada sel Mast, Histamin
dikeluarkan dan menyebabkan bersin-bersin dan mata berair.
Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh
perantara sel. Contoh yang ekstrim adalah saat makrofag tidak dapat menelan
antigen atau menghancurkannya. Akhirnya Limfosit T segera memicu pembengkakan
pada jaringan.
Untuk mempunyai sistem imun yang
sempurna untuk menentang virus dan bakteri, kita perlu mempunyai syarat
tertentu seperti berikut:
1. Nutrisi Yang Sempurna
Setiap hidangan mesti mempunyai berbagai zat yang lengkap, tidak memilih makanan, tidak berlebihan serta meliputi nutrien asas seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral, air, fiber, lemak dan sebagainya.
Setiap hidangan mesti mempunyai berbagai zat yang lengkap, tidak memilih makanan, tidak berlebihan serta meliputi nutrien asas seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral, air, fiber, lemak dan sebagainya.
2. Olah raga Yang Sesuai
Olah raga dapat meningkatkan ketahanan asalkanbermasa panjang (15 menitt ke atas), olah raga ini dapat menyalurkan oksigen yang segar kepada organ dan tisu dalam badan kita. Olah raga merujuk kepada joging, berenang, berjalan, berbasikal, melompat, yoga dan sebagainya, yang mana ia dapat menggalakkan peredaran darah, menguatkan fungsi kardiovaskular dan meningkatkan sistem imun badan.
Olah raga dapat meningkatkan ketahanan asalkanbermasa panjang (15 menitt ke atas), olah raga ini dapat menyalurkan oksigen yang segar kepada organ dan tisu dalam badan kita. Olah raga merujuk kepada joging, berenang, berjalan, berbasikal, melompat, yoga dan sebagainya, yang mana ia dapat menggalakkan peredaran darah, menguatkan fungsi kardiovaskular dan meningkatkan sistem imun badan.
3. Sentiasa Gembira dan Bijak Menangani
Tekanan
Tekanan psikologi dan kegelisahan dalam tempo yang panjang boleh mengganggu sistem keimunan badan dan tidak baik untuk kesihatan. Apabila otak berada dalam keadaan tertekan, ia menghasilkan sejenis hormon kortisol. Jika hormon ini berlebihan, ia memberi kesan yang negatif dan mengganggu sistem keimunan kita.
4. Pengambilan Nutrisi Yang Mencukupi
Kesibukan menyebabkan ramai yang menjadikan makanan yang telah diproses sebagai pilihan, yang mana mempunyai kandungan nutrient yang telah hilang. Nutrien dan sistem imun mempunyai hubung kait. Oleh itu, adalah penting untuk kita mengambilkan nutrien yang meningkatkan keimunan kita.
Tekanan psikologi dan kegelisahan dalam tempo yang panjang boleh mengganggu sistem keimunan badan dan tidak baik untuk kesihatan. Apabila otak berada dalam keadaan tertekan, ia menghasilkan sejenis hormon kortisol. Jika hormon ini berlebihan, ia memberi kesan yang negatif dan mengganggu sistem keimunan kita.
4. Pengambilan Nutrisi Yang Mencukupi
Kesibukan menyebabkan ramai yang menjadikan makanan yang telah diproses sebagai pilihan, yang mana mempunyai kandungan nutrient yang telah hilang. Nutrien dan sistem imun mempunyai hubung kait. Oleh itu, adalah penting untuk kita mengambilkan nutrien yang meningkatkan keimunan kita.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keimunan badan kita mempunyai hubungan
rapat dengan cara hidup dan pemakanan kita. Jika badan dibekalkan dengan
nutrien yang mencukupi dan sesuai, sistem imun kita dapat diperkuatkan. Produk
berkualiti seperti Phyto Greens, Jus Aloe Vera, Royal Spora Lingzhi dan Teh
Hijau dapat meningkatkan daya ketahanan badan kita. Kita dikelilingi oleh virus
dan bakteria, oleh itu, adalah amat penting untuk memastikan sistem imun kita berfungsi
dengan baik supaya dapat mempertahankan badan dan melawan dari pelbagai
penyakit.
Saran
Agar dalam penyusunan karya ilmiah ini
bisa memberikan manfaat yang besar maka penulis menyarankan:
-Jaga pola hidup yang sehat agar tidak
mudah terserang penyakit
-memperhatikan setiap makanan yang akan
dikonsumsi
-memelihara lingkungan yang bersih dan
sehat
DAFTAR PUSTAKA
- http://www.stimuno.com/index.php?mod=article&id=113
- http://drveggielabandresearch.blogspot.com/2008/05/sistem-imun.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kekebalan
- http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/1-virus-sistem-imun-dan-antibiotika.html
- http://rhamnosa.wordpress.com/2006/03/11/stimuno-si-penguat-sistem-imun/
- http://mikrobia.wordpress.com/2007/03/08/sistem-kekebalan-tubuh-068114009068114048068114055/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar